Thursday 17 December 2009

TEMBOK BESAR CHINA (CHANG CHENG)



Tembok Raksasa Cina atau Tembok Besar Cina (Hanzi tradisional: 長城; Hanzi sederhana: 长城; pinyin: Chángchéng), juga dikenal di Cina dengan nama Tembok Raksasa Sepanjang 10.000 Li¹ (萬里長城; 万里长城; Wànlĭ Chángchéng) merupakan bangunan terpanjang yang pernah dibuat oleh manusia, terletak di Republik Rakyat Cina. Panjangnya adalah 6.400 kilometer (dari kawasan Sanhai Pass di timur hingga Lop Nur di sebelah barat) dan tingginya 8 meter dengan tujuan untuk mencegah serbuan bangsa Mongol dari Utara pada masa itu. Lebar bagian atasnya 5 m, sedangkan lebar bagian bawahnya 8 m. Setiap 180-270 m dibuat semacam menara pengintai. Tinggi menara pengintai tersebut 11-12 m.

Untuk membuat tembok raksasa ini, diperlukan waktu ratusan tahun di zaman berbagai kaisar. Semula, diperkirakan Qin Shi-huang yang memulai pembangunan tembok itu, namun menurut penelitian dan catatan literatur sejarah, tembok itu telah dibuat sebelum Dinasti Qin berdiri, tepatnya dibangun pertama kali pada Zaman Negara-negara Berperang. Kaisar Qin Shi-huang meneruskan pembangunan dan pengokohan tembok yang telah dibangun sebelumnya. Sepeninggal Qin Shi-huang, pembuatan tembok ini sempat terhenti dan baru dilanjutkan kembali di zaman Dinasti Sui, terakhir dilanjutkan lagi di zaman Dinasti Ming. Bentuk Tembok Raksasa yang sekarang kita lihat adalah hasil pembangunan dari zaman Ming tadi. Bagian dalam tembok berisi tanah yang bercampur dengan bata dan batu-batuan. Bagian atasnya dibuat jalan utama untuk pasukan berkuda Tiongkok.
Tembok Raksasa Cina dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Pada tahun 1987, bangunan ini dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Sumber data: www.wikipedia.org

Read more.....

“PINTU LANGIT” ~ GUNUNG TIANMEN



Objek wisata Pintu Langit ini berupa sebuah lubang lonjong raksasa di atas puncak Pegunungan Tianmen, (1.518 meter di atas permukaan laut) Kota Zhanjiajie, Provinsi Hunan, Cina. Dengan panorama alamnya yang indah berlapiskan salju, kini mulai dibuka untuk wisatawan asing, khususnya untuk Asia termasuk di dalamnya Indonesia. Kawasan Pintu Langit adalah objek wisata yang dapat digolongkan “baru”. Baru dibuka di Zhangjiajie pada tahun 2001, namun telah mendapat perhatian cukup tinggi dari wisatawan domestik dan asing, sekaligus menjadi satu unggulan di kota ini.


Pintu Langit yang berupa sebuah lubang lonjong mengarah ke atas, dengan ukuran tinggi 131,5 meter, lebar 57 meter dan kedalaman mencapai 60 meter. Mulut pintu ini menembus puncak gunung, sehingga nampak seperti lubang raksasa yang indah. Untuk menuju lokasi tersebut dapat menggunakan kereta gantung dengan rel menanjak sejauh 7,3 kilometer yang ditempuh sekitar setengah jam perjalanan.
Lubang Pintu Langit itu juga ternyata bisa dicapai dengan berjalan kaki menapaki puluhan ribu anak tangga di lereng-lereng pegunungan yang cadas. Selain itu pula, sudah selesai dibangun ruas jalan raya baru yang langsung mendekati puncak. Karena melintasi pegunungan, jalan baru itu penuh dengan kondisi belokan tajam di sisi jurang terjal. Karena itu khususnya pada musim dingin jalan tersebut terlarang untuk dilewati mobil menuju Pintu Langit, karena kondisi ruas jalan yang sudah pasti tertutupi salju sehingga menjadi sangat licin yang dapat berakibat kecelakaan sangat fatal.
Kunjungan wisatawan asing terbesar ke objek wisata itu adalah dari Korea, sedangkan total wisatawan mancanegara mencapai 800 ribu orang pertahun. Pemerintah setempat membuka pintu lebar-lebar bagi masuknya wisatawan untuk melihat kehebatan ciptaan Tuhan di atas pengunungan Tianmen berupa Pintu Langit raksasa yang sangat mempesona.

Sumber data : www.kapanlagi.com

Read more.....

Kuil Ling Yin



Ling Yin adalah kuil terkenal di Cina, yang sejak 1993 ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Terletak di lembah sempit memanjang di antara dua bukit granit yang menjulang tinggi, di antara rimba menghijau seputar Danau Hangzhou. Kuil kuno itu diyakini sebagai tempat bersemayam sukma nan abadi. Baik kuilnya, prasasti, pagoda, gua-gua batunya, maupun arca Buddha di sana memang istimewa. Semua itu menjadi kenangan tersendiri di hati. Umat Buddha selalu melakukan ziarah ke kelenteng kuno itu, khususnya pada hari-hari besar mereka.
Saat memasuki ruang pertama kuil, ada sebuah prasasti bertuliskan nama Kaisar Kangxi dari Dinasti Qing (1644-1911). Rupanya, sang Kaisar jatuh cinta pada panorama alam yang luar biasa indah di seputar wihara itu. Ia terkesan pada kabut yang menyelimuti pepohonan rindang, membentang ke rumah ibadah itu. Di situ tertulis ”Wihara Hutan Berkabut”, nama yang dipilih sang Kaisar. Bangunan dengan atap cungkup ganda itu, setinggi kurang-lebih 18 meter, dinamai “Hall of the Heavenly Kings”. Kira-kira terjemahannya “Balairung Para Raja Surga”. Tepat di atas pintu, ada syair yang terjemahan yang tertulis di sana:


“… duduk dan nantikan di ambang pintu ini… akan tampak puncak lain terbang dari tempat di kejauhan… senyumlah saat menyongsong musim semi tiba… sementara salju mencair… dan sungai mulai mengalir tenang…”
Rupanya, sajak puitis itu punya sejarah yang menarik!
Puncak lain terbang dari kejauhan? Bait dalam syair itu rupanya terkait dengan kesan seorang biksu India bernama Huili. Ia datang berkunjung ke kawasan Danau Hangzhou pada masa kekuasaan Dinasti Jin Timur (317-420). Bentuk puncak bukit itu memang tampak unik bagi warga Tiongkok, namun kerap ditemukan di India sana. Alhasil, ia yakin bahwa bukit tersebut terbang dari negerinya dan menclok di tempat itu.
Huili menganggap kuil yang ada di tempat itu adalah tempat tinggal keabadian sukma. Nama “Ling Yin” yang diberikannya itu berarti “kuil tempat sukma beristirahat”. Memang tepat kiranya. Suasana begitu hening, memberikan ketenangan untuk menyendiri dan merenung panjang.
Keberadaan kuil ini semakin diperhitungkan pada masa Dinasti Lima dan Tiga Raja (907-960). Raja dari wilayah Wu You memperluas wilayah kuil sebagai bukti pemujaannya kepada sang Buddha. Pada masa kejayaan itu, di halaman berpagar tinggi tersebut berdiri sejumlah bangunan megah. Ada sembilan gedung luas tempat berkumpul untuk melaksanakan ritual, 18 paviliun, 77 puri, dan balairung serta sekitar 13 ribu kamar untuk asrama sekitar 3.000 biksu. Akibat bencana alam dan perang, luas bangunan-bangunan itu sudah banyak berkurang. Dipugar kembali setelah terjadi revolusi budaya di Cina, alhasil batas-batas wilayah zaman tersebut telah hilang ditelan masa.
Lukisan dua hewan mitologi yang dikeramatkan, naga dan burung phoenix, bersemburat warna-warni semarak pada langit-langit ruang berikutnya. Empat Dewa Surga berdiri mengapit Maitreya, Buddha dalam sikap tertawa dengan menunjukkan perutnya yang tambun seolah mengucapkan selamat datang kepada para pengunjung.
Keluar dari aula ini, turun melintasi halaman belakang dan tiba di aula para pahlawan terkemuka atau Da Xiong Bao Dian. Ruang luas ini mempunyai atap ganda setinggi 33,6 meter. Diperkirakan, inilah ruang persembahan Buddha tertinggi di Cina. Pantaslah bila Sakya Muni ditempatkan di sini. Patung Buddha terbuat dari 24 bagian kayu camphor itu tingginya mencapai 24,8 meter. Warna emas menutupi seluruh permukaan patung yang disebut-sebut paling besar di antara seluruh kuil-kuil Buddha yang ada. Dua belas pasang patung ”makhluk suci” mengapit di sisi kanan dan kiri. Mereka bertugas melindungi keadilan. Sementara itu, pada dinding belakang, 12 murid pilihan berjaga sebagai pengawal.
Beragam bangunan dan pagoda yang dibangun pada masa Dinasti Song Utara, Ming dan Tang, dilestarikan di kawasan tertutup ini. Koleksi perpustakaan Buddha yang utama dan penting, serta benda-benda berharga lainnya, melengkapi rumah ibadah yang indah ini. Sehingga para pemerhati sejarah Buddha di Negeri Naga selalu mendapatkan catatan-catatan lengkap dari masa lalu yang gemilang.
Berdekatan dengan ruang itu, memasuki Shang Tian Zhu, bagian dari kuil tempat tiga arca Buddha duduk berjajar. Mereka berada di singgasana setinggi dua meter, tampil menjulang setinggi sekitar 9,5 meter. Warna-warni semarak khas Negeri Naga, serta lilin-lilin pemujaan yang senantiasa menyala, menggugah rasa hormat dan kagum saya kepada pemimpin umat Buddha ini.
Tak jauh dari gerbang keluar, ada pagoda setinggi 9 meter dengan delapan tingkat yang dipenuhi catatan prasasti. Dibangun pada tahun 960, dan disebut sebagai bangunan tertua di kawasan kuil ini. Kuil ini berada di tempat yang istimewa karena dibangun pada sebuah lembah memanjang yang sempit. Persisnya antara Bukit Fei Lai Feng dan Bukit Guoziding, di wilayah utara Danau Hangzhou. Nah, di lereng Bukit Fei Lai Feng terdapat gua batu tempat patung-patung Buddha berdiri. Oleh UNESCO, wilayah gua batu itu diresmikan dengan nama China Grotto Art Garden. Sekitar 330 patung Buddha dalam beragam sikap--duduk, berdiri, berbaring--dibuat pada abad ke-10 hingga abad ke-14.

Sumber data : www.media.tempointeraktif.com

Read more.....

Tuesday 15 December 2009

ISTANA TERLARANG



Selama hampir 500 tahun, dari awal abad ke-15 hingga awal abad ke-20, 24 kaisar Dinasti Ming dan Qing memerintah China dari kompleks istana luas di jantung Beijing. Dibangun mirip sebuah kotak perhiasan dengan lapis demi lapis dinding, Kota Terlarang adalah kediaman kekaisaran yang tertutup,lokasi upacara yang megah, dan juga puncak kesibukan birokrasi china yang luas lagi ruwet.
Tiap detail pada labirin dinding – dinding merah keunguan dan atap-atap kuning sebagai warna kekaisaran membuat istana terlarang sebuah pantulan mandat kedewaan kaisar untuk menjaga harmoni dan hirarki Istana terlarang dibangun pertama kali pada masa raja Yongle, tahun 1406 – 1420. Luas kawasan tanah ini 720.000m2, dengan 980 bangunan dan 8.704 ruangan. Pada tahun 1987 oleh UNESCO, kota terlarang merupakan koleksi terbesar dengan struktur kayu kuno di dunia dan terdaftar sebagai salah satu situs warisan dunia. Tempat ini dulu dikenal dengan sebutan Gu Gong (bekas istana), namun sekarang lebih dikenal dengan istilah “Istana Terlarang” terjemahan dari Zi Jin Cheng (紫禁城).

Masa pemerintahan atas istana terlarang ini dimulai pada tahun 1400 kaisar dinasti Ming, yakni Yongle memutuskan memindahkan Ibu kota dari Nanjing ke Beijing untuk membalas ancaman – ancamana dari utara oleh mongol. Tahun 1406-1420 Yongle mendirikan Istana terlarang di lokasi yang sama dimana Kubilai khan, cucu Genghis khan dan kaisar pertama mongol dari dinasti yuan. Pelayan – pelayan pria di Istana terlarang ini adalah seorang kasim yang telah dikebiri dari keluarga miskin. Mereka lebih memilih dikebiri agar dapat merasakan kehidupan Istana. Korupsi dan apati menyebabkan kemunduran dinasti Ming. Tahun 1644 kaisar Ming terakhir gantung diri saat pembrontakan merebut beijing dan masuk pada dinasti Qing. Kang xi dan Qian long membangkitkan kembali istana dengan kesenian, ilmu, serta administrasi efisien, sedikit melunakkan kebencian bahwa etnik Manchu memerintah mayoritas etnik Han china.
1861 – 1908 permaisuri cixi adalah selir penguasa de-facto selama 47 tahun. Kemewahan, penolakan terhadap moderinisasi, dan ketidakmampuannya menghadapi kekuatan asing menandai kemunduran dinasti Qing. Tahun 1912, Puyi adalah kaisar terakhir. Turun takhta pada umur 6 tahun saat revolusi anti-imperialisme meluncurkan republik china. Puyi diizinkan tinggal di istana bagian dalam hingga tahun 1942. Tahun 1925 Istana terlarang dibuka untuk umum sebagai museum Istana.

Sumber data: Arsip peta china
www.highlightschina.com
www.wikipedia.org

Read more.....

BENTENG CHINA



Jika dibandingkan dengan Jakarta, iri rasanya melihat Kota Beijing. Kota dengan sejarah 3.000 tahun ini di sekitarnya bertaburan obyek-obyek wisata indah, kotanya bersih resik, teratur, dan pengendaranya disiplin. Jalanan kotanya bebas debu, membuat udaranya bersih. Di tepi jalan tidak ada kaki lima dan sampah berserakan. Penduduk dan warga sekitar ibu kota Cina ini tinggal melangkah satu-dua dari kediamannya dan sudah dapat menikmati obyek-obyek wisata tersebut.

Mereka tak perlu naik kendaraan berjam- jam, cukup pilih jalan kaki, mobil pribadi, taksi, bus, atau kereta bawah tanah untuk melepas lelah dari kesibukan kantor dan berekreasi bersama keluarga. Setiap waktu yang dihendaki!

Temple of Heaven yang dibangun pada masa Dinasti Ming (1420) pada lahan seluas 2,7 juta meter persegi di kawasan selatan Kota Beijing, misalnya, pada lorong panjang masuk kawasannya penuh dengan kaum baya yang menghabiskan waktu dengan bernyanyi bersama, diiringi alunan akordion atau biola. Nenek-nenek sambil duduk di tepian pagarnya merajut sweater atau kaus kaki bagi cucu mereka. Ada sekumpulan orang yang santai sambil main kartu atau catur. Di sudut lain, ada yang melukis dan ada pula yang hanya menikmati keindahan taman.

Akan tetapi, yang paling terkenal adalah Tembok Besar-nya, hanya 1,5 jam (sekitar 60 kilometer) berkendaraan dari Beijing. Mengagumkan! Peninggalan sejarah yang dikenal sebagai salah satu dari delapan keajaiban dunia.

Konon, tembok dibangun pada abad ke-9 SM dengan total panjang 50.000 kilometer serta didirikan mengikuti kontur gunung. Ini merupakan satu-satunya hasil karya manusia yang dapat dilihat dari Bulan. Hanya satu kata yang pantas bagi Tembok Besar setinggi 10 meter dan lebar 5 meter di mana lima kuda bisa berjalan secara berjejer, mengagumkan!

Simak saja, bila tebalnya 1 meter dan tinggi 5 meter serta dibangun menggunakan material bata, batu, dan tanah, panjang tembok akan melebihi panjang dari lingkar Bumi. Padahal, tembok yang dibangun pada era Dinasti Ming (1368-1644) ini panjangnya 7.300 km dan tingginya 10 meter. Total ada 10.000 pos jaga- umumnya berada di puncak dataran tinggi (gunung).

Di Tembok Besar daerah Badaling, pelancong yang mencapai pos jaga pada ketinggian 838 meter di atas permukaan laut bisa memesan sertifikat dan plakat tembaga bermotif Tembok Besar dengan namanya diukir di atasnya. Tentunya tidak gratis, harus bayar 50 yuan.

Sumber data: www.mediaindonesia.com

Read more.....

HangMan

YOuTube

Buddha With Thousand Hands from Opening Beijing Olympic

beijing olympic song - welcome to beijing by all various china artist